Kamis, 27 September 2012

Hubungan Masyarakat

        Dunia kerja dan lingkungan sosial yang begitu luas menyulitkan seseorang untuk melakukan hubungan atau kontak dan komunikasi dengan masyarakat luas. Terlebih jika diihat betapa banyaknya jumlah penduduk dan luasnya wilayah untuk dapat saling berinteraksi antar sesama masyarakat. Untuk itu peran hubungan masyarakat atau humas sangat diperlukan keberadaannya.
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan dan direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah institusi atau lembaga dengan masyarakat dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi atau lembaga maupun kepentingan masyarakat yang terkait.
Dalam bidang ekonomi suatu perusahaan, humas adalah suatu aktivitas yang meliputi komunikasi nonperiklanan yang ditujukan kepada pelanggan potensial pada suatu organisasi atau perusahaan. Humas lebih memusatkan perhatian kepada pengenalan perusahaan dan memberikan gambaran citra yang baik kepada orang lain dan juga calon konsumen potensial. Oleh karena itu, humas juga dapat menjadi promosi bagi organisasi atau perusahaan, jika humasnya bagus, maka bisa menjadi lebih efektif dalam meningkatkan penjualan produk dan bisa menjadi lebih baik dari periklanan dalam meningkatkan penjualan perusahaan. Selain itu, humas dapat berperan sebagai juru bicara dari suatu perusahaan atau organisasi, sehingga fungsi humas banyak dilakukan dan berhubungan dengan media, baik itu televisi, surat kabar dan lain-lain. Beberapa perusahaan, meletakkan posisi humas ke dalam Departemen Pemasaran, tetapi ada juga beberapa perusahaan yang membuat humas menjadi Departemen yang berdiri sendiri, yaitu Departemen Humas.
Hubungan masyarakat atau Public Relation masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya humas seperti yang dipraktikkan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia ke dalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, untuk menciptakan kerja sama, humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, tempat orang-orangnya bergerak di berbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerohanian, sosial ekonomi, politik perburuan dan sebagainya. Contoh humas yang telah digunakan khususnya oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali adalah PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Humas di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep humas pun dipahami dan digunakan oleh pihak-pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Saat ini, istilah Public Relations di Indonesia sekarang sudah semakin dikenal. Berbeda pada masa tahun tujuh puluhan bahkan pada tahun delapan puluhan, masih banyak masyarakat masih bertanya-tanya mengenai istilah Public Relations. Bahkan sempat ada sebuah citra negatif yang terbentuk bagi seorang perempuan yang berprofesi sebagai PR karena identik dengan kerja lobi, menemani, dan menyenangkan tamu.
Mulanya banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu timbul karena kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain dan tidak terencana dengan baik, padahal humas tidak berbeda dengan fungsi manajemen yang lain, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Adapun berbagai kemampuan yang diperlukan seorang humas agar menjadi humas yang andal. Yang pertama berpenampilan rapi dan menarik. Hal yang tampak dari fisik seorang humas akan memengaruhi daya tarik orang lain sehingga seorang humas tersebut terlihat meyakinkan dalam menjalankan perannya. Humas wanita sebaiknya berparas cantik dan humas pria sebaiknya berparas tampan, namun penampilan cantik atau tampan tersebut bukanlah syarat utama melainkan hanya sebagai nilai tambah untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan. Yang kedua adalah supel dan komunikatif. Ketika seorang humas dapat mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan maka seorang humas tersebut mudah diterima oleh masyarakat. Tidak hanya supel, namun sikap komunikatif pun mendukung seorang humas agar dapat berinteraksi dan memberi informasi kepada pihak eksternal dan internal perusahaan melalui komunikasi yang baik dalam membangun citra perusahaan. Yang ketiga adalah pengetahuan yang luas yang merupakan syarat utama seorang humas. Tugas-tugas seorang humas berkaitan dengan proses membaca situasi, menganalisis, kemudian mengkomunikasikannya. Seorang humas harus mampu memberikan informasi secara maksimal kepada pihak lain yang terkait dan jika terjadi suatu permasalahan mampu menjelaskan permasalahan dan memberi keterangan kepada pihak yang terkait tersebut. Bagaimana mereka dapat menganalisis dan mengkomunikasi jika mereka tidak memiiki pengetahuan yang luas sebagai bahan pembicaraan diskusi? Untuk itu, diperlukan pula praktik langsung di lapangan melalui jalur formal seperti diskusi, seminar, maupun kursus agar seorang humas lebih terampil serta memiliki kemampuan menulis dan menutur secara runtut melalui kursus. Selain itu, kemampuan dasar pemasaran dan kemampuan bahasa inggris juga harus dimiliki oleh humas. Yang keempat seorang humas perlu memiliki jaringan hubungan yang luas dan harus menjaga hubungan yang baik dengan siapapun. Yang kelima, seorang humas mampu membangun kepercayaan dengan pihak lain.
Kemampuan-kemampuan yang mendukung kerja seorang humas memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan tersebut menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) yaitu menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk pubik eksternal atau masyarakat dan konsumen melalui hasil diskusi yang disajikan dan diberikan oleh seorang humas. Selain itu, humas bertujuan untuk mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. Usaha mengembangkan sinergi fungsi pemasaran melalui humas juga perlu dicapai. Yang terakhir adalah keefektifan dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk dari perusahaan kepada masyarakat serta mendukung bauran merk yang diperkenalkan oleh suatu perusahaan. #bridgingcourse 06

Diakses di http://bincangmedia.wordpress.com/tag/sejarah-public-relations/ pada tanggal 27 September 2012 pukul 08.36.