Dunia perekonomian dan sosial selalu membutuhkan
sarana untuk menyalurkan kepentingannya agar diketahui oleh sejumlah besar
orang. Untuk dunia perekonomian, sarana yang dibutuhkan adalah sarana yang
dapat memasarkan produk barang atau jasa yang dihasilkan dan disediakan oleh
suatu perusahaan. Sedangkan untuk bidang sosial, umumnya membutuhkan sarana
yang mengkaji layanan sosial masyarakat.
Iklan
adalah faktor kunci dalam pemasaran sekaligus sebuah sarana efektif yang dapat memenuhi kebutuhan layanan sosial dan
kegiatan perekonomian. Dengan hanya menempatkan produk di
pasar tidak menjamin pelanggan membelinya. Produsen atau perusahaan tentu harus
membuat iklan agar produk dikenali dan akrab bagi pembeli dan agar produk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat1.
Di era digital seperti sekarang, perkembangan iklan
turut mengikuti perkembangan zaman. Apabila sekarang sedang marak menggunakan perangkat
digital, iklan tidak mau ketinggalan untuk menggunakan layanan digital. Industri
periklanan pun mengembangkan teknologi untuk mendukung layanan digital yang
digunakan industri periklanan tersebut.
Dahulu, orang menggunakan jasa iklan baris dalam surat
kabar untuk biaya iklan yang terjangkau. Sedangkan untuk biaya iklan yang tarifnya
relatif mahal biasanya dapat memuat iklan di surat kabar dengan tambahan berupa
gambar sebagai penjelas iklan tulisan. Selain melalui surat kabar, iklan pada
era sebelum era digital umumnya memanfaatkan spanduk, brosur, pamflet atau
reklame yang tersedia dan terpajang di tempat umum agar dapat dilihat oleh
banyak orang. Namun, kini iklan interaktif lebih banyak dimanfaatkan dalam
industri periklanan. Di era digital iklan interaktif berwujud televisi dan
internet.
Televisi dapat dimanfaatkan untuk memuat iklan. Iklan
televisi memiliki kelebihan yang dimunculkan melalui efek audio visualnya. Hal ini berdampak pada proses
penangkapan pesan dan pengambilan keputusan konsumen yang menonton televisi2. Audio visual yang
terdapat dalam iklan televisi menjadi kelebihan utama dibandingkan iklan dalam
surat kabar sehingga iklan televisi lebih efektif dalam memfasilitasi layanan
iklan.
Namun, kode etik periklanan perlu diperhatikan. Iklan
harus bersifat mendidik dan memberikan penawaran yang baik terhadap masyarakat3.
Penayangan iklan harus tepat sasaran. Di siang hari, segala iklan yang dapat
dikonsumsi untuk semua umur dapat ditayangkan. Sedangkan iklan dewasa, baiknya
ditayangkan pada malam hari ketika anak di bawah umur sudah tidur.
Tidak hanya televisi, internet juga marak dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk memasarkan produknya. Kelebihan pemasangan iklan dalam
internet terlihat pada keterangan harga, keragaman jenis barang, contact person
untuk pemesanan barang, dan tarif pemasangan iklan yang tidak semahal
pemasangan iklan dalam televisi. Sebagai contoh, seorang pengusaha butik
ternama “Friday to Sunday” membuat iklan dalam internet untuk menjual
produknya. Dalam internet, tersedia link yang
menghubungkan dengan website butik Friday to Sunday. Kemudian setelah terhubung
dengan website butik tersebut, segala produk butik, jenis produk butik,
keterangan seperti ukuran, warna, dan harga masing-masing produk akan tampak
dalam website butik tersebut. Hal ini membuat para konsumen lebih tertarik dan
dapat menemukan barang-barang yang ingin dibelinya dengan keterangan dan harga
yang jelas. Selain itu, barang-barang yang diinginkan tidak perlu dilihat
dengan mengunjungi bituk, cukup dengan menjelajah website butiknya saja.
Kemudahan ini sangat membantu produsen dan konsumen dalam proses kegiatan
perekonomian walaupun dengan contoh yang sederhana.
Dalam internet, pemasaran dan periklanan dapat pula
dilakukan melalui akun Facebook. Facebook menyediakan fasilitas untuk menampung
ribuan foto sehingga fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menampilkan foto
produk yang dijual beserta keterangan produk tersebut. Bisnis secara online seperti ini dilakukan oleh banyak
kaum remaja maupun orang dewasa untuk memasarkan produknya. Semakin menarik
gambar yang ditampilkan, konsumen juga akan semakin banyak berkunjung ke akun
Facebook yang berdagang secara online
tersebut dan produk yang terjual akan semakin banyak.
Perkembangan periklanan digital ini rupanya membawa
dampak buruk pada periklanan media cetak. Untuk wilayah Yogyakarta,
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Pusat (PPPI) memperkirakan belanja
iklan di media cetak di tahun 2011 bakal suram. Perlahan pengiklan akan beralih
ke dunia online untuk memasarkan produk mereka4. Penyebab
suramnya iklan media cetak, menurut Iwan Kurniawan selaku Ketua Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia PPPI, adalah budaya baca pada masyarakat
Indonesia tergolong rendah. Masyarakat Indonesia, lebih cederung memiliki
budaya menonton dan bertutur. Ketika budaya membaca belum sempat mengakar,
sudah tergerus oleh media online yang berkembang begitu cepat5 sehingga media cetak kurang diminati lagi dan kaum
muda di Yogyakarta pun lebih memilih berbelanja online.
Walaupun industri periklanan berkembang di era
digital, iklan yang dibutuhkan tetaplah iklan yang tidak hanya menjual, tetapi
juga menghibur6 khususnya iklan dalam televisi. #bridgingcourse 12
END NOTE
1.
Fauziah Mayasari. 2011. Kondisi dan Perkembangan Iklan
di Indonesia. Diposkan pada tanggal 18 April 2011 pukul 23.20 WIB di http://blog.ub.ac.id/fauziahmayasari/2011/04/18/kondisi-dan-perkembangan-periklanan-di-indonesia/.
2.
Nani. 2008. Iklan Televisi. Diposkan pada tanggal 10
Maret 2008 pukul 17.24 WIB di http://pengantarperiklanan.blogspot.com/.
3.
Fauziah Mayasari. 2011. Kondisi dan Perkembangan Iklan
di Indonesia. Diposkan pada tanggal 18 April 2011 pukul 23.20 WIB di http://blog.ub.ac.id/fauziahmayasari/2011/04/18/kondisi-dan-perkembangan-periklanan-di-indonesia/.
4.
Bernada Rurit. 2011. Iklan Media Cetak Diperkirakan
Suram. Diposkan pada tanggal 27 Februari 2011 pukul 19.51 WIB di http://www.tempo.co/read/news/2011/02/27/090316366/Iklan-Media-Cetak-Diperkirakan-Suram.
5.
Bernada Rurit. 2011. Iklan Media Cetak Diperkirakan
Suram. Diposkan pada tanggal 27 Februari 2011 pukul 19.51 WIB di http://www.tempo.co/read/news/2011/02/27/090316366/Iklan-Media-Cetak-Diperkirakan-Suram.
6.
Nani. 2008. Menyusun Strategi Pemasangan Iklan.
Diposkan pada tanggal 10 Maret 2008 pukul 18.36 WIB di http://pengantarperiklanan.blogspot.com/.
DAFTAR PUSTAKA
Bernada Rurit.
2011. Iklan Media Cetak Diperkirakan Suram. Diposkan pada tanggal 27 Februari
2011 pukul 19.51 WIB di http://www.tempo.co/read/news/2011/02/27/090316366/Iklan-Media-Cetak-Diperkirakan-Suram.
Fauziah
Mayasari. 2011. Kondisi dan Perkembangan Iklan di Indonesia. Diposkan pada
tanggal 18 April 2011 pukul 23.20 WIB di http://blog.ub.ac.id/fauziahmayasari/2011/04/18/kondisi-dan-perkembangan-periklanan-di-indonesia/.
Nani. 2008.
Menyusun Strategi Pemasangan Iklan. Diposkan pada tanggal 10 Maret 2008 di http://pengantarperiklanan.blogspot.com/.